Aku melangkah dijalan setapak itu. Jalan yang dulu
selalu dilalui olehnya dimasa kecilnya dulu. Kupelankan langkahku sambil
merenung, mencoba membayangkan apa yang kira-kira terjadi diatas tanah itu
puluhan tahun yang lalu. Ya...tepat ditempatku berdiri, mungkin disitulah
tempatnya bermain gundu bersama teman-teman kecilnya dulu. Pandanganku lurus
memandang kearah masjid yang berada tepat didepanku. Ya...disanalah ia sering
shalat dan belajar menghafalkan Al-Quran.
Lorong itu begitu sempit. Mungkin sesempit kenangan
yang bisa kubayangkan tentangnya ditanah itu.Tanah yang tak asing tapi tak
pernah bisa kusentuh ceritanya. Tanah yang membisu yang menyimpan jejak-jejak
hidup seorang anak manusia
Tiba-tiba lamunanku buyar oleh teriakan anak-anak
yang berlarian dihadapanku. Mereka begitu riang menikmati masa kecil yang akan
mereka rindukan ketika dewasa nanti. Kutatap tanah itu, tanah yang mereka
pijak, tanah yang sama yang akan menyimpan jejak masa kecil mereka.Tanah yang
menjadi saksi bisu atas hidup mereka.
Langkahku terhenti didepan sebuah rumah kecil yang
kini terlihat hampa dan tak terurus. Seorang perempuan tua membuka pintu sambil
tersenyum, menyuruhku untuk masuk. Tak ada yang berubah dari rumah itu, yang
berubah adalah nenek yang semakin menua. Kunikmati secangkir teh yang
disajikannya sambil sesekali bercerita tentang dia yang selalu kami rindukan.
Ada airmata yang tertahan dibalik tutur katanya yang melemah.
Kupandangi seluruh ruangan itu dengan hati tak
menentu. Foto-foto terpajang rapi didinding lusuh ruangan itu. Mataku tertuju
pada satu foto yang menghadirkan kembali memori tentangnya. Ia terlihat gagah
dan ceria dengan senyumnya yg mengembang. Dan sekali lagi, hati ini seperti
ingin berteriak memanggilnya berharap sosoknya bisa kembali hadir menemani kami
diruangan itu.
Sambil menatap seluruh sudut ruangan, aku cemburu.
aku cemburu pada tanah dan dinding itu yang menyimpan
banyak cerita tentangnya yang tak kuketahui. Seandainya bisa, ingin rasanya aku
mengajak mereka berkisah tentangnya, tentang ayah yang selalu kurindukan.